Dalam sejarah perkembangan bahasa Arab, terdiri dari beberapa priode, antara lain :
1. Priode Jahiliyah. Priode ini munculnya nilai-nilai standarisari pembentukan bahasa arab fusha, dengan adanya beberapa kegiatan peting yang telah menjadi tradisi masyarakat Makah . Kegiatan tersebut berupa
festifal syair-syair arab yang diadakan di pasar Ukaz, Majanah, Zul
Majah. yang akhirnya mendorong tersiar dan meluasnya bahasa arab, yang
pada akhirnya kegiatan tersebut dapat membentuk stsndarisasi bahasa arab
fusha dan kesusasteraannya.
2. Periode Permulaan Islam.
Turunnya Al – Quran dengan membawa kosa kata baru dengan jumlah yang
sangat luar biasa banyaknya menjadikan bahasa Arab sebagai suatu bahasa
yang telah sempurma baik dalam mufradat, makna, gramatikal dan ilmu –ilmu lainnya.
Adanya perluasan wilayah-wilayah kekuasaan islam sampai berdirinya
daulah umayah . Setelah berkembang kekuasaan Islam, maka orang-orang
islam arab pindah ke negeri baru, sampai masa Khulafaa Al-Al-Rasyidiin
3. Priode bani Umayah.
Terjadinya percampuran orang-orang arab dengan penduduk asli akibat
adanya perluasan wilayah islam. Adanya upaya-upaya orang arab untuk
menyebarkan bahasa arab ke wilayah melalui akspansi yang beradab.
Melakukan arabisasi dalam berbagai kehidupan, sehingga penduduk asli
mempelajari bahasa arab sebagai bahasa agama dan pergaulan.
4. Priode bani Abasiyah.
Pemerintahan Abasiyas berkeyakinan bahwa kejayaan pemerintahannya dapat
bertahan bila bergantung kepada kemajuan agama islam dan bahasa arab,
kemajuan agama islam dipertahankan dengan cara melaksanakan kegiatan
pembedahan Al-Quran terhadap cabang-cabang disiplin ilmu
pengetahuan baik ilmu agama ataupun ilmu pengetahuan lainnya. Bahasa
Arab Badwi yang bersifat alamiah ini tetap dipertahankan dan dipandang
sebagai bahasa yang bermutu tinggi dan murni yang harus dikuasai oleh
putra-putra bani Abas. Pada abad ke empat H bahasa arab fusha sudah
menjadi bahasa tulisan untuk keperluan administrasi, kebudayaan, ilmu
pengetahuan, dan bahas Arab mulai dipelajari melalui buku-buku ,sehingga
bahasa fusha berkembang dan meluas.
5. Priode ke lima.
Sesudah abad ke 5 H bahasa Arab tidak lagi menjadi bahasa politik dan
adminisrasi pemerintahan, tetapi hanya menjadi bahasa agama. Hal ini
terjadi setelah dunia arab terpecah dan diperintah oleh
penguasa politik non arab “ Bani Saljuk” yang mendeklarasikan bahasa
Persia sebagai bahasa resmi negara islam dibagian timur, sementara Turki
Usmani yang menguasai dunia arab yang lainnya mendeklarasikan bawwa
bahasa Turki sebagai bahasa administrasi pemerintahan. Kejak saat itu
sampai abad ke7 H bahasa Arab semakin terdesak.
6. Priode bahasa arab di zaman baru.
Bahasa arab bangkit kembali yang dilandasi adanya upaya-upaya
pengembangan dari kaum intelektual Mesir yang mendapat pengaruh dari
golongan intelektual Eropa yang datang bersama serbuan Napoleon.
a. Bahasa Arab sebagai bahasa pengantar disekolah. Waktu-waktu perkuliahan disampaikan dengan bahasa arab.
b. Munculnya gerakan menghidupkan warisan budaya lama dan menghidupkan penggunaan kosakata asli yang berasal dari bahasa fusha.
c.
Adanya gerakan yang yang telah berhasil mendorang penerbit dan
percetakan dinegara-negara arab untuk mencetak kembali buku-buku sastra
arab dari segala zaman dalam jumlah yang sangat besar dan berhasil pula
menerbitkan buku-buku dan kamus bahasa arab.
Munculnya kesadaran dari intelektual arab yang
mempertahankan bahasa Arab dari berbagai kritikan terhadap bahasa arab
yang datang dari non arab atau dari orang arab sendiri untuk
mempertahankan bahasa arab, tidak hanya sebagai bahasa agama, melainkan
sebagai bahasa nasional dan diwujudkan melalui :
a.
adanya usaha-usaha pembinaan dan pengembangan bahasa arab seperti
Majma’ al lughah al-arabiyyah th 1934 di Mesir. Tujuannya untuk
memelihara keutuhan dan kemurnian bahasa fusha dan melakukan usaha –
usaha pengenbangan agar menjadi bahasa yang dinamis, maju dan mampu
memenuhi tuntutan kemajuan dunia ilmu pengetahuan, teknologi dan budaya.
b.
Mendirikan lembaga pendidikan hkususnya pengajaran bahasa arab seperti
Al -Azhar jurusan bahasa arab. Perhatian bangsa arab tidak hanya terjadi
di Mesir tetapi terjadi pula di negara arab lainnya.
No comments:
Post a Comment